Mari Menatap Masa Depan


Kalau kita bertanya pada diri kita sendiri, bagaimanakah masa depanku? Berarti kita sedang memikirkan seperti apakah gambaran tentang kehidupan kita pada beberapa kurun waktu ke depan.

Kita wajib bersyukur jika pertanyaan itu muncul dalam benak kita. karena itu menandakan bahwa kita menyadari bahwa kita harus merencanakan sesuatu. Sebagian besar dari kita, pasti tidak memikirkan situasi yang buruk tentang masa depan kita. Kecuali kita tergolong orang yang mudah putus asa.

Dengan berpikir positif tentang gambaran masa depan yang ingin kita miliki, mau tidak mau pikiran kita akan terarah pada upaya-upaya untuk mencapai gambaran atau impian masa depan tersebut.

Jika kita adalah orang awam bukan seorang rohaniwan, sudah tentu yang pertama menjadi tujuan kita bekerja adalah mengumpulkan kekayaan untuk mewujudkan apa yang kita inginkan. Yang bahaya adalah jika kita tidak tahu apa tujuan kita bekerja atau kita tidak tau bagaimana kita memanfaatkan hasil kerja kita.

Selain dari persoalan tentang keinginan kita di masa depan, kita sebagai manusia biasa tidak bisa menghindar dari siklus kehidupan yaitu lahir, besar, menempuh pendidikan, menikah, memiliki keturunan, menikahkan anak, menjadi tua, kemudian kembali kepada sang pencipta.

Yang patut dipertanyakan adalah apakah kita mengetahui atau mengenali kebutuhan kita di setiap siklis tersebut? atau kita membiarkan semua berjalan dengan sendirinya seperti air mengalir ke dataran yang lebih rendah?

Jika kita sudah mengetahuinya, maka saya bisa pastikan bahwa anda sudah mempunyai rencana yang mantap sampai dengan siklus terakhir.

Namun jika kita sudah tahu tetapi belum melakukan rencana yang baik pada setiap siklus, maka mulai dari sekarang buatlah rencana yang baik bagi diri kita sendiri maupun bagi keluarga kita.


Silahkan Berkomentar Sesuka Hati