Saat Keputus Asaan datang Menghampiri


Terkadang kita bisa begitu bahagia. Hati pun terasa membuncah saat kita bisa meraih impian dan kesuksesan yang kita inginkan. Tapi pada saat-saat tertentu, kita bisa berada di titik terendah. Di mana rasanya kita sudah putus asa dan sudah ingin menyerah. Saat kita sudah mulai kehilangan arah dan kembali mundur saja.

“Jika kapal layar Anda tidak dapat menepi, berenanglah ke arahnya.” – Jonathan Winters

Kamu punya impian yang begitu besar. Cita-citamu bahkan melebihi tingginya langit. Semangatmu sangat luas melebihi luasnya alam semesta. Sayangnya, ketika pada suatu titik kamu mengalami kegagalan, duniamu rasanya sudah runtuh dan hancur berkeping-keping. Semua angan dan harapan yang kamu bangun pun sirna seketika.

Masih ingatkah kalian, dulu ketika masih bayi, berapa kali kalian jatuh saat sedang belajar berjalan? Mungkin kamu tak bisa mengingatnya. Tapi sekarang, saat ini, kamu bisa pergi ke mana pun dengan kedua kaki yang diberikan Tuhan.

Coba deh bayangkan, apa jadinya kamu dulu sudah menyerah saat belajar merangkak? Kamu sudah terlalu lelah kesana-kemari dengan menumpu pada kedua lutut dan kedua telapak tanganmu. Perasaan lelah itu kemudian membuatmu berhenti. Tak mau belajar untuk berdiri apalagi berjalan. Jika dulu saat masih bayi, kamu sudah putus asa, bisa saja saat ini kamu tak bisa menggerakkan kedua kakimu untuk berjalan.

Pernahkah kalian sadari kalau perasaan ingin menyerah itu sebenarnya hanyalah rasa lelah? Yang kamu butuhkan bukanlah berhenti mencoba. Tapi istirahat sejenak, kumpulkan kembali energi tubuhmu, lalu melangkahlah lagi ke depan.

“Satu-satunya kekuatan saya adalah kegigihan saya.” – Louis Pasteur


Silahkan Berkomentar Sesuka Hati